Di larang COPY PASTE semua tulisan yang ada di dalam blog ini tanpa ijin. Kalau ada yang ingin ditanyakan, sharing dan saling belajar, jangan sungkan kirim email di yuanitacik@gmail.com , dengan senang hati akan saya balas :)

{Don't ever COPY PASTE all text in this blog without permission. If you want to ask, share and learn from each other, do not hesitate to send an email at yuanitacik@gmail.com , i will be glad to reply :) }

Jumat, 29 April 2011

Tips - Memaksimalkan Kamera Poket

Ken Rockwell: "Your camera doesn't matter"
Masih banyak teman & pengunjung blog ini yang merasa 'kurang pede' karena yang digunakannya hanya kamera poket. Jadi saya buat catatan ini dengan mengutip pernyataan Ken Rockwell di atas: "Tidak ada masalah, apapun jenis kamera yang Anda pakai"
Anda berhak & bisa membuat foto yang bagus jika Anda mengerti apa yang ada pada kamera dan bagaimana memaksimalkannya. Secara singkat, ini yang harus Anda perhatikan:

1.Gunakan ISO rendah
Sebaiknya gunakan ISo 100 atau 200. Batas maksimalnya adalah ISo 400. Di atas itu noise-nya hhhhfffftttt...

2.Matikan digital zoom
Jika memang diperlukan resizing untuk mendapat gambar yang lebih besar, hasil resizing di Photoshop akan lebih bagus

3.Gunakan program scene yang sesuai
Mungkin tidak tersedia Priority atau manual Setting di kamera Anda, jadi sesuaikan saja Program Scene-nya. Silakan melihat penjelasannya dalam catatan Program Scene

4.Sesuaikan White Balance dengan cahaya yang tersedia
White balance yang tidak tepat akan menghasilkan tonal warna yang tidak sesuai dan kadang aneh. Silakan melihat catatan tentang White Balance untuk penjelasan lebih lanjut

5.Gunakan mode macro pada obyek dekat
Mode ini ditandai dengan gambar bunga, biasanya memiliki tombol khusus, jadi manfaatkan saja. tanpa mode ini, obyek jarak dekat (kurang dari 50 cm) akan tampil blur

6.Pastikan obyek mendapat cahaya yang cukup

Peran cahaya sangat penting karena Anda memakai ISO rendah. Jadi dapatkan cahaya seterang mungkin, jika perlu gunakan flash atau mini studio box

7.Potret sebanyak-banyaknya dan jangan ragu bertanya

Semoga bermanfaat


Sumber :
http://fotografi-dasar.blogspot.com/2010/01/tips-memaksimalkan-kamera-poket.html

Kamis, 28 April 2011

Tips - Jangan Ketinggalan Momen

Ini pertanyaan yang sering ada:
Saya pengen beli kamera, tapi baru punya uang Rp 1juta. Sebaiknya saya beli kamera poket atau tunggu dulu supaya bisa beli prosumer?”
Buat saya, kamera diperlukan untuk mengabadikan momen. Walaupun mungkin tidak puas dengan segala keterbatasan kamera poket tipe point & shoot, tapi momen yang dapat diabadikan jauh lebih berharga. Banyak momen indah yang tak bisa diulang akan terlewatkan tanpa kamera. Jadi, saya akan menyarankan: “Beli saja kamera sesuai budget yang ada, tapi pilih kamera dengan kualitas & fitur terbaik pada harga tersebut”
Itu sebabnya saya buat catatan tentang kamera-kamera kompak berharga ekonomis.
Jika kamera sudah berada di tangan, tips berikut ini akan berguna bagi Anda agar tak ketinggalan momen. Beberapa tips berlaku umum, beberapa lainnya diberi catatan khusus untuk pemakai DSLR atau khusus pemakai poket.
1. Tas atau kantong kamera
Ada berbagai macam disain dan ukuran tas kamera, dari yang model slempang, ransel, dengan banyak variasi ukuran dan ruangan. Yang perlu diperhatikan adalah seberapa cepat kamu bisa menjangkau kamera pada saat diperlukan. Tas model ransel yang berukuran besar memungkinkan kamu membawa banyak perlengkapan, tetapi jika disandang di punggung tentu memerlukan waktu lebih untuk mengambil kameramu. Kalau sudah berada di lokasi pemotretan, mungkin lebih baik kamu menyandangnya di depan agar kamera lebih mudah dijangkau tanpa perlu menanggalkan tas dari tubuhmu.

2. Batere cadangan
Batere merupakan elemen vital dalam kamera digital dan salah satu kesalahan yang paling sering terjadi adalah batere yang habis di tengah sesi pemotretan. Daya tahan batere selain dipengaruhi oleh kapasitas batere, juga dipengaruhi oleh:
(1) pemakaian flash,
(2) penggunaan autofocus,
(3) penggunaan live-view atau review di LCD.
Jadi, meskipun batere Anda sudah discharge full power, tetaplah membawa batere cadangan.

3. Memory card
Memory card juga merupakan elemen vital dalam fotografi digital. Kapasitas memory card yang jauh lebih besar daripada rol film memungkinkan fotografer memotret dengan leluasa, namun ternyata sering menjadi batu sandungan, terutama untuk fotografer pemula.
Satu sesi pemotretan bisa menghasilkan 200-500 frame foto. Kapasitas penyimpanan memory card ditentukan oleh:
(1) Ukuran resolusi frame (10 MP, 6 MP, atau 3 MP, dst)
(2) Kualitas foto (Fine, Normal, Economy)
(3) Format file (RAW atau JPEG)
Jadi agar setiap momen terekam dengan baik, pastikan ruang kosong di memory cardmu cukup untuk 500 frame, atau bawa memory card cadangan.

4. Rencanakan kondisi pemotretan
Perencanaan kondisi pemotretan yang akan dihadapi akan memberi kamu persiapan lebih baik untuk menyesuaikan berbagai hal. Yang perlu diperhatikan, di antaranya:
(1) Lokasi: indoor atau outdoor
(2) Waktu: pagi, siang sore, atau malam. Ini akan berpengaruh pada:
(3) Lighting: ambience atau artificial
Kalau pemotretan dilakukan secara outdoor dengan mengandalkan ambient light, maka kamu juga harus mempersiapkan penyesuaian dengan kondisi cuaca saat sesi berlangsung.

5. Kamera Setting
Setelah memiliki gambaran kondisi pemotretan yang akan berlangsung, maka setting kamera harus disesuaikan. Kamu bisa menggunakan scene program yang sudah tersedia atau menggunakan priority setting yang ada agar kamu bisa mengantisipasi setiap keadaan secepat mungkin. Beberapa orang biasanya menghindari penggunaan mode M karena “menyimpan” setting yang paling sering dipakai pada mode S (Tv) dan A.(Av)
Penggunaan mode M akan mengubah setting yang disimpan di posisi A (Av) dan S (Tv) sehingga memerlukan usaha lebih pada pemotretan berikutnya. Mode M ini biasanya hanya digunakan pada kondisi-kondisi khusus yang tidak memungkinkan penggunaan mode lainnya.
Setting lain yang harus dipastikan dan nilai yang biasanya beberapa gunakan adalah:
ISO – gunakan ISO terendah sesuai kondisi pemotretan
White balance
– Auto atau Daylight atau 5500K
Metering – Centr weighted
Shutter release – Continuous
Autofokus – Single

6. Energy saver
Banyak kamera dilengkapi dengan energy saver yang akan mematikan kamera secara otomatis jika tidak digunakan dalam waktu tertentu. Dalam satu sesi pemotretan, fitur ini kadang menjadi penyebab fotografer tidak sempat menangkap momen karena kameranya terlambat hidup saat start-up. Ini terutama terjadi pada kamera compact & prosumer.
Jadi, matikan saja fitur energy saver selama sesi pemotretan.

7. Fokus dan zoom
Pemilihan mode focusing dan zooming akan mempengaruhi kecepatan respon kamera, terutama pada kamera poket yang melakukan zooming dengan motor elektrik. Kecepatan focus juga ditentukan oleh kontras warna antara subyek dengan latar belakang lingkungan di sekitarnya.

8. Review
Penggunaan live view dan melakukan review pada LCD sering menghabiskan waktu yang menyebabkan terlewatnya momen. LCD viewer hanya cocok untuk melakukan review singkat pencahayaan dan komposisi. Fokuslah pada menangkap momen.

Catatan khusus untuk pengguna DSLR:
1. Lensa
Penggantian lensa merupakan aktivitas yang cukup memakan waktu. Karena itu pakai lensa yang paling tepat supaya tak banyak momen terlewat akibat penggantian lensa. Lensa juga harus diperiksa dan kalau perlu dibersihkan sebelum dipasang agar diperoleh hasil yang memuaskan.

2. Penutup lensa
Jangan lupa melepaskan tutup lensa sebelum mulai memotret. Pastikan di mana kamu menyimpan tutup lensanya agar tidak hilang. Kamu juga bisa menggunakan penutup bertali agar lensa tidak lepas dari kameramu.

3. Aksesoris
Aksesoris lain seperti filter dan flash akan sangat berpengaruh pada respon kamera. Penggunaan filter dapat mengkoreksi metering 1-2 f-stop. Penggunaan flash external akan mempercepat respon karena energy-nya diperoleh dari batere yang terpisah.

Catatan khusus untuk pengguna poket:
1. Start up time
Startup time adalah waktu yang diperlukan antara kamera dinyalakan dan kamera siap memotret. Startup time pada kamera poket lebih lama daripada DSLR karena kamera melakukan checking dan adjustment pada lensa sebelum siap memotret. Jika sudah mulai memotret, sebaiknya kamera tetap dalam kondisi menyala dengan mematikan energy saver. Jika hendak menghemat energi, kamu bisa mematikan LCD (tidak bisa dilakukan pada kamera tanpa viewfinder).

2. Shutter lag
Shutter lag adalah waktu antara tombol shutter ditekan dan saat kamera merekam gambar. Kamera-kamera baru sudah mampu mengatasi shutter lag ini, tetapi masih tetap harus diperhatikan.

3. Flash
Flash pada kamera poket sering menjadi sumber kehilangan momen karena kamera tidak dapat memotret saat flash sedang diisi. Sebisa mungkin, matikan flash agar diperoleh respon yang cepat.

Informasi tentang “Tips Fotografi Kamera Digital Untuk Pemula” semoga dapat bermanfaat untuk anda yang hoby fotografi.

Sumber :
http://fotografi-dasar.blogspot.com/2010/10/tips-jangan-ketinggalan-momen.html
FeedReader button