Di larang COPY PASTE semua tulisan yang ada di dalam blog ini tanpa ijin. Kalau ada yang ingin ditanyakan, sharing dan saling belajar, jangan sungkan kirim email di yuanitacik@gmail.com , dengan senang hati akan saya balas :)

{Don't ever COPY PASTE all text in this blog without permission. If you want to ask, share and learn from each other, do not hesitate to send an email at yuanitacik@gmail.com , i will be glad to reply :) }

Kamis, 18 Oktober 2012

Dilema Kain

Dulu aku gak pernah sekalipun ada niatan belajar jahit, kalaupun ada itu cuma ingin bukan niat. Sejak niat belajar jahit dan akhirnya bisa jahit sendiri, pengeeeen banget punya koleksi kain yang banyak, bahkan sering ngiri kalau lihat orang lain punya banyak kain dan bisa jahit macem-macem, tapi begitu keturutan punya banyak kain (walaupun mungkin gak sebanyak yang teman-teman punya) langsung bingung mau dijadiin apa dan kadang suka eman alias sayang kalau kainnya digunting-gunting, takut gagal lah, takut ntar gak kepake lah, takut hasilnya jelek lah, dan berbagai macam alasan lainnya. Aku lebih suka menyebutnya dilema kain, ada yang mengalaminya??? Digunting eman, gak digunting juga eman. Kalau penjahit profesional sih mungkin jarang mengalami hal ini, tapi untuk pemula seperti aku hhhmmmm....gitu deh hehehehe

Suatu hari... karena tau aku suka jahit mamanya pacarku memberi aku 5 [lima] kain batik print [yang satu bahannya katun, yang lainnya lemasss], dan beberapa hari kemudian malah memberi kain brokat merah jambu. Coraknya bagus sih... dan aku sudah merencanakan mau dibuat model bagaimana, tapi mau memulai rasanya malas karena membayangkan kainnya lemes gak ketulungan buat aku yang masih sangat pemula ini.
bahan katun cuma yang kedua dari kiri, lainnya lemasss

Akhirnya setiap ke toko kain *offline maupun online* aku selalu cari dan beli kain katun supaya mudah jahitnya dan gak eman, tapi tetap saja dilema kain masih aku rasakan



Berdasarkan pengalaman itu, aku menyimpulkan dilema kain biasanya disebabkan :
1. Harga kain.
Semakin mahal harganya semakin eman untuk memotongnya, belum lagi kalau nanti hasilnya gak bagus, wahhh... bisa nyesek banget tuh. Jadi kalau untuk pemula mending beli kain yang harganya murah *tapi gak murahan lho ya...*, biasanya harga kain katun berkisar Rp 15.000 s/d 35.000 per meternya, kalau mau beli yang lebih mahal terserah sih... asalkan ada budgetnya, jangan sampai duit habis cuman gara-gara kain (^^)v

2. Corak, motif dan warna kain.
Pernahkah kalian ke toko kain melihat kain yang motifnya lucu atau warnanya unik atau tekstur kainnya lain daripada yang lain, trus kalian putuskan untuk beli kain itu, dan ternyata... pas sampe rumah langsung bingung mau dijadikan apa?? Bukan karna gak ada ide, NO! Tapi karena kalian langsung sadar kalau motifnya kurang cocok dijadikan baju atau warnanya terlalu mencolok untuk dijadikan baju maupun aksesoris. Nah lho......bingung kan? Kalau aku sih lebih suka pilih kain dengan motif yang "aman"

3. Tektur kain
Masih berkaitan dengan point no 2 di atas, kita sering melupakan tektur kainnya, apakah kain itu jatuhnya lemes, atau kaku, atau gampang kusut. Kalau aku sih ogah banget mengolah kain yang lemes, membayangkan kain yang lemas, suka lari-lari pas dijahit dan belum lagi resiko kerusakan karena salah jahit di kain yang lemas lebih besar, bisa meninggalkan bekas lubang bahkan ada beberapa serat yang ketarik. Makanya 4 dari 6 kain yang diberi mamanya pacarku masih belum aku apa-apakan (^^)v

4. Nilai history dari kain itu sendiri
Mungkin terdengar aneh, tapi beneran lho beberapa temanku ada yang sayaaaaaang banget memotong kain hanya karena kain itu pemberian alm. neneknya, ada juga yang karena belinya di luar negeri dan limited edition. Kalau sudah begini sih tergantung pada tiap orang masing-masing ya


Sementara itu aja sih yang ada di pikiranku, memang terdengar sepele sekali ya, cuman selembar kain aja kok sampe dilema. Aku sendiri masih sering sekali bingung gimana ya cara mengatasinya, pengen bisa lebih tega memanfaatkan kain supaya jadi sesuatu yang berguna. Yah biarkanlah seiring dengan berjalannya waktu aku bisa menjadi "ratu tega" untuk kain-kain yang aku punya, halaaahhhh....


Selamat ber-Kamis Manis... ^^

3 komentar:

  1. kunjungan mba,

    nice blog.

    salam kenal semoga sukses selalu :)

    d tnggu kunjungan baliknya :)

    BalasHapus
  2. hehehe ... bener sist ... klo kain hargae mahal dulu aku sayaaaang banget ngepotong.
    tp klo gak dipakai, jadi tambah sayang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mariea... iya bener banget, dipotong sayang, gak dipotong pun sayang :)

      Hapus

Terima kasih sudah bersedia membaca hingga akhir posting... ^^

FeedReader button