Lama-kelamaan bosan juga dan pengen menjahit tapi gak mau jahit baju. Celingak-celinguk akhirnya ngebet banget pengen bikin lunch bag sendiri, selama ini aku pakai tas dari Tupperware yang memang satu set dengan lunchbox-nya, tapi sering ribet karena sendok, garpu, tissu dan lap yang kurang tertata rapi di dalam tas *lha memang gak ada slot khusus buat barang-barang itu hehehe* dan lagi cangklongannya yang kayaknya kurang enak karena terlalu ke samping, jadi kalau menenteng kurang enak
Seminggu aku mikirin desain, ukuran, cara jahit, bahan-bahan dan lain-lain. Desain yang aku bikin gak neko-neko, yang penting memenuhi syarat sebagai berikut :
#1 : bisa muat semua lunchboxku plus buah/roti (biasanya aku bawa 3-4 lunchbox : 1 untuk sarapan, 1 untuk nasi makan siang, 1 untuk sayur makan siang, dan 1 lagi untuk lauk makan siang, dan buah/roti kadang-kadang aja bawanya)
#2 : ada slot khusus untuk peralatan makan (sendok, garpu, kalau perlu pisau juga)
#3 : ada slot khusus untuk kacamata dan handphone, jadi kalau aku makan barang tsb tidak geletakan di meja makan
#4 : ada slot khusus untuk tissue dan lap
#5 : ada dua macam cantolan, yang satu untuk ditenteng/ dijinjing dan yang satu lagi untuk diselempangkan di pundak pas naik motor atau angkot.
Eh, ternyata syaratnya neko-neko juga ya hahahaha... kalau pesan ke orang bisa-bisa pusing tuh yang bikinin karena aku banyak maunya.
Setelah itu aku memutuskan beli kain lagi, karena kain yang ada di rumah motifnya gak cocok dijadikan lunch bag. Sebenernya pengen banget motif garpu sendok, tapi toko kain langganan gak jual motif itu
Akhirnya beli kain motif polkadot hitam-putih untuk bagian luar dan motif kartun untuk bagian dalam.
Aku tambahkan lapisan busa di dalamnya supaya gak lemes tasnya nanti, trus aku pakai teknik quilting, aku jahit membentuk jajaran genjang supaya sedikit terlihat manis.
Waktu mamaku di rumah, beliau sempat bilang "nggawe tas kok model ruwet" (membuat tas kok modelnya ribet).
Dan memang benar, ternyata memang ruwet, menjahit dengan lapisan busa memang ada tantangan tersendiri, kainnya sering meleyot-leyot dan quiltingnya gak lurus, untung aja warna kainnya hitam jadi gak terlalu kentara kalau mencong-mencong.
Paling bikin depresi waktu aku ganti jarum yang agak besar (biasanya untuk denim) lha kok malah patah, sampe korban 2 jarum, diganti jarum standar lha kok malah baik-baik saja *aneh bin ajaib*, dan memang mesin jahitnya aneh bin ajaib nan antik -- tempat metangkringnya sepatu itu terlalu turun, akibatnya bahan yang tebel sering gak gerak *haduh agak susah jelasinnya* sampe akhirnya aku lepas bautnya, sepatunya aku tinggikan, lalu aku isolasi sekelilingnya sampe rapet, trus lanjut jahit deh :D
Selama seminggu setiap pulang kerja langsung jahit sana-jahit sini, akhirnya jadi deh
Semua syarat yang aku jabarkan di atas juga terpenuhi
Syarat #1 : bisa muat semua lunchbox plus buah/roti
Syarat #2 : ada slot khusus untuk peralatan makan
Syarat #3 : ada slot khusus untuk kacamata dan handphone
Syarat #4 : ada slot khusus untuk tissue dan lap
Syarat #5 : ada dua macam cantolan
Bahan yang dibutuhkan :
- 1 meter kain untuk bagian luar- 1 meter kain untuk bagian dalam
- ½ meter kain busa
- 1 resleting 20 cm
- 1 resleting 30 cm
- 1 pasang ring bulat diameter 1 cm
- 1 pasang strap hook lebar 1"
- 1 adjuster lebar 1"
- benang (warna disesuaikan dengan kain)
Puas banget melihat hasilnya yang sesuai dengan gambaranku, walaupun ada sedikit ketidak-rapian di bagian atas dan bergelombang di bagian sudut, tapi no problemo lah... bisa bikin sendiri itu sudah buangga buanget hihihi... Kalau ada yang tanya "mau bikin lagi?", kayaknya bakal aku jawab "ogaaaaah" hahahahaha... karena mesin jahitnya tricky banget gitu kalau diajak jahit bahan yang tebal, bisa desperado ntar, tapi kalau ada mesin jahit baru mungkin aku mau, mimpi dulu ahhh.... :D
Next Project : Blus Lengan Panjang Polkadot
Ayo semangat jahit... ^^