Di larang COPY PASTE semua tulisan yang ada di dalam blog ini tanpa ijin. Kalau ada yang ingin ditanyakan, sharing dan saling belajar, jangan sungkan kirim email di yuanitacik@gmail.com , dengan senang hati akan saya balas :)

{Don't ever COPY PASTE all text in this blog without permission. If you want to ask, share and learn from each other, do not hesitate to send an email at yuanitacik@gmail.com , i will be glad to reply :) }

Sabtu, 29 September 2012

jahitan #7 : Tas Bekal {Lunch Bag}

Akhir-akhir ini aku agak malas jahit baju *bukan agak sih, sangat malahan*, padahal kain dan polanya sudah tersedia. Sejak keponakanku lahir, mama lebih sering ke tempat kakakku untuk bantu-bantu merawat bayi, maklum ini anak pertama kakakku, cucu pertama papa-mamaku dan cicit pertama di keluarga besar papaku, jadi masih sangat-amat butuh bimbingan. Semangat jahit-menjahitku pudar karena biasanya aku menjahit ditemani mama, kalau bingung tinggal tanya, malah sering dibantuin hehehe.

Lama-kelamaan bosan juga dan pengen menjahit tapi gak mau jahit baju. Celingak-celinguk akhirnya ngebet banget pengen bikin lunch bag sendiri, selama ini aku pakai tas dari Tupperware yang memang satu set dengan lunchbox-nya, tapi sering ribet karena sendok, garpu, tissu dan lap yang kurang tertata rapi di dalam tas *lha memang gak ada slot khusus buat barang-barang itu hehehe* dan lagi cangklongannya yang kayaknya kurang enak karena terlalu ke samping, jadi kalau menenteng kurang enak

Seminggu aku mikirin desain, ukuran, cara jahit, bahan-bahan dan lain-lain. Desain yang aku bikin gak neko-neko, yang penting memenuhi syarat sebagai berikut :
#1 : bisa muat semua lunchboxku plus buah/roti (biasanya aku bawa 3-4 lunchbox : 1 untuk sarapan, 1 untuk nasi makan siang, 1 untuk sayur makan siang, dan 1 lagi untuk lauk makan siang, dan buah/roti kadang-kadang aja bawanya)
#2 : ada slot khusus untuk peralatan makan (sendok, garpu, kalau perlu pisau juga)
#3 : ada slot khusus untuk kacamata dan handphone, jadi kalau aku makan barang tsb tidak geletakan di meja makan
#4 : ada slot khusus untuk tissue dan lap
#5 : ada dua macam cantolan, yang satu untuk ditenteng/ dijinjing dan yang satu lagi untuk diselempangkan di pundak pas naik motor atau angkot.
Eh, ternyata syaratnya neko-neko juga ya hahahaha... kalau pesan ke orang bisa-bisa pusing tuh yang bikinin karena aku banyak maunya.

Setelah itu aku memutuskan beli kain lagi, karena kain yang ada di rumah motifnya gak cocok dijadikan lunch bag. Sebenernya pengen banget motif garpu sendok, tapi toko kain langganan gak jual motif itu

Akhirnya beli kain motif polkadot hitam-putih untuk bagian luar dan motif kartun untuk bagian dalam.
Aku tambahkan lapisan busa di dalamnya supaya gak lemes tasnya nanti, trus aku pakai teknik quilting, aku jahit membentuk jajaran genjang supaya sedikit terlihat manis.
Waktu mamaku di rumah, beliau sempat bilang "nggawe tas kok model ruwet" (membuat tas kok modelnya ribet).
Dan memang benar, ternyata memang ruwet, menjahit dengan lapisan busa memang ada tantangan tersendiri, kainnya sering meleyot-leyot dan quiltingnya gak lurus, untung aja warna kainnya hitam jadi gak terlalu kentara kalau mencong-mencong.

Paling bikin depresi waktu aku ganti jarum yang agak besar (biasanya untuk denim) lha kok malah patah, sampe korban 2 jarum, diganti jarum standar lha kok malah baik-baik saja *aneh bin ajaib*, dan memang mesin jahitnya aneh bin ajaib nan antik -- tempat metangkringnya sepatu itu terlalu turun, akibatnya bahan yang tebel sering gak gerak *haduh agak susah jelasinnya* sampe akhirnya  aku lepas bautnya, sepatunya aku tinggikan, lalu aku isolasi sekelilingnya sampe rapet, trus lanjut jahit deh :D

Selama seminggu setiap pulang kerja langsung jahit sana-jahit sini, akhirnya jadi deh


Semua syarat yang aku jabarkan di atas juga terpenuhi
Syarat #1 : bisa muat semua lunchbox plus buah/roti


Syarat #2 : ada slot khusus untuk peralatan makan
 

Syarat #3 : ada slot khusus untuk kacamata dan handphone


Syarat #4 : ada slot khusus untuk tissue dan lap


Syarat #5 : ada dua macam cantolan



Bahan yang dibutuhkan :
- 1 meter kain untuk bagian luar
- 1 meter kain untuk bagian dalam
- ½ meter kain busa
- 1 resleting 20 cm
- 1 resleting 30 cm
- ½ meter pita grossgrain
- 1 pasang ring bulat diameter 1 cm
- 1 pasang strap hook lebar 1"
- 1 adjuster lebar 1"
- benang (warna disesuaikan dengan kain)


Puas banget melihat hasilnya yang sesuai dengan gambaranku, walaupun ada sedikit ketidak-rapian di bagian atas dan bergelombang di bagian sudut, tapi no problemo lah... bisa bikin sendiri itu sudah buangga buanget hihihi... Kalau ada yang tanya "mau bikin lagi?", kayaknya bakal aku jawab "ogaaaaah" hahahahaha... karena mesin jahitnya tricky banget gitu kalau diajak jahit bahan yang tebal, bisa desperado ntar, tapi kalau ada mesin jahit baru mungkin aku mau, mimpi dulu ahhh.... :D

Next Project : Blus Lengan Panjang Polkadot



Ayo semangat jahit... ^^



Senin, 10 September 2012

Welcome to the world {09-09-2012}

09-09-2012
9 September 2012
September 9th, 2012

Akhirnya... lahir juga keponakanku yang cantik jelita...



Vallery Abigail Giovanni

Kuasa Tuhan memang tak terselami oleh pikiran manusia, saat banyak orang berusaha melahirkan anak di tanggal cantik itu dengan caesar, kakak iparku ternyata melahirkan secara normal jam 3.40 WIB, dengan berat 3,1 kg, panjang 52 cm. Rasanya beruntung sekali lahir di tanggal cantik dengan normal (tanpa caesar).

Semoga engkau menjadi anak yang patuh pada orang tua, pintar dan takut akan Tuhan


With love...


Jumat, 07 September 2012

Jahitan #6 : Blus Batik Kancing Shanghai


Waktunya pamer jahitan lagi... *maklum... lagi rajin-rajinnya ngeblog nih ^^*
Kali ini aku pengen memamerkan baju yang aku jahit dan dipakai waktu liburan lebaran kemarin. Kain batiknya enak dipakai karena bahannya katun yang lemes dan gak panas, tapi-tapi-tapi... sempat syok pas dikomentarin sama orang-orang "coraknya kayak kain sprei atau taplak meja" atau "kok kayak daster ya??". OMG... padahal aku suka banget lho, apalagi ini warna favoritku (biru), untung aja mamaku tetap kasih semangat "kamu harus pilih model baju yang bagus dan pas di badan supaya gak keliatan kayak daster". Akhirnya aku googling, buka-buka buku, majalah dan sampe hunting di toko baju model apa yang sekiranya cocok untuk batik ini dan inilah hasilnya :


tampak depan

tampak belakang

tampak samping

Pola dari Lady Fashion 160, pola  no. 43 dengan beberapa modifikasi:
- kalau di buku harusnya bukaan belakang dengan resleting, aku ganti bukaan depan dengan kancing shanghai di luar plus kancing jepret di dalam, trus bagian atas sendiri aku pasang kancing kait
- bagian kerah aku ganti dengan renda lebar 5 cm dan finishingnya aku aplikasikan bisban dari batiknya sendiri
- panjang blus aku tambah 5 cm - lengannya aku panjangkan 1 cm
- aku lewati bagian belt

Sayangnya di buku hanya ada ukuran 9 (M) dan 13 (L), aku pakai ukuran 9 hasilnya agak kebesaran. Kebetulan waktu itu aku lupa gak cuci kainnya dulu sebelum jahit, jadinya sedikit mengkerut setelah dicuci tapi akhirnya agak pas di badanku. Komentar positif pun akhirnya terucap, papaku bilang "coba kalau kainnya warna merah bagus tuh, kayak ceongsam", saudara sepupuku yang mulanya bilang kain batiknya kayak taplak meja atau sprei malah pengen dibuatin juga, tapi masih belum pede nih buatin baju buat orang lain.


Salam jahit... ^^



Kamis, 06 September 2012

Jahitan #5 : Batik Duo Gaya & Blus "hamil" Batik

Lama banget gak posting jahitan lagi, sebenarnya jahitan ini sudah selesai sejak 26 Juli dan bajunya sudah aku pakai berkali-kali, tapi baru diposting sekarang karena memang baru difoto tadi malam. Sempat mangkrak cukup lama setelah kainnya dipotong karena banyak tukang obras yang dekat maupun jauh dari rumah menolak, padahal biasanya mau lho dan bisa ditunggu malahan, mereka sepertinya kebanjiran order *berkah di bulan Ramadhan, banyak yang cari baju baru*. Akhirnya dengan sedikit trik kain batik 2 meter jadi 2 helai pakaian dalam waktu semalam. *nanti di posting selanjutnya aku akan berbagi tips dan trik-nya*

Ah iya, jangan terkecoh dengan judulnya ya... aku beri judul blus "hamil" bukan berarti aku ini sedang hamil *nikah aja belum :D* dan bukan berarti juga aku memang sengaja membuat baju hamil, tapi ini dikarenakan ketidak telitianku mengamati dan membayangkan hasil jadi model bajunya.
Blus "hamil" Batik
menurut mamaku baju ini kelihatan seperti baju hamil di badanku, bagaimana menurut kalian??


Pola dari Lady Fashion 160, pola no 1

Aku sedikit memodifikasi pola aslinya, aku pendekkan 20 cm.

Sayangnya waktu aku coba di badanku jadi kayak baju hamil karena modelnya longgar banget ●(╥﹏╥)● itulah sebabnya, aku beri judul blus "hamil", apa mungkin modifikasiku (mengurangi panjang baju sekitar 20 cm) yang menyebabkan tampak seperti baju hamil ya??
Baju itu akhirnya dipakai mamaku, untung aja ukuran kami sama hehe.

Sisa kain dari blus di atas ternyata masih cukup buat dijadikan 1 atasan, dan inilah hasilnya :
Batik Duo Gaya



Pola dari Lady Fashion 160, pola no 90
Aku panjangkan sekitar 5 cm ke bawah supaya sisa kainnya bisa maksimal, gak banyak terbuang.


Tanpa disangka-sangka hasilnya bisa jadi dua gaya, senangnya... jadi ada variasi.
2 gaya yang berbeda
#1 : casual, bagian atas ditutup dengan 1 kancing dan bagian bawah dibiarkan terbuka
#2 : semi formal, bagian atas dilipat keluar dan bagian bawah ditutup kancing

Sayangnya, kain yang aku pakai untuk interfacing masih warna yang sama, coba kalau warna atau motif berbeda pasti jadinya bagus waktu dipakai gaya #2, lebih berwarna-warni. Sepertinya aku bakal jahit model itu lagi untuk project selanjutnya ^^

Berhubung besoknya adalah Jumat yang identik dengan batik, langsung aku pakai aja ke kantor hihihihi... kebiasaan prewash fabric ternyata menguntungkan, selain menghindari mengkerutnya dan lunturnya kain, pakaian bisa langsung dipakai setelah selesai dijahit ヾ(´^ω^)ノ♪


Semangat jahit...


FeedReader button