Suatu hari... karena tau aku suka jahit mamanya pacarku memberi aku 5 [lima] kain batik print [yang satu bahannya katun, yang lainnya lemasss], dan beberapa hari kemudian malah memberi kain brokat merah jambu. Coraknya bagus sih... dan aku sudah merencanakan mau dibuat model bagaimana, tapi mau memulai rasanya malas karena membayangkan kainnya lemes gak ketulungan buat aku yang masih sangat pemula ini.
bahan katun cuma yang kedua dari kiri, lainnya lemasss |
Akhirnya setiap ke toko kain *offline maupun online* aku selalu cari dan beli kain katun supaya mudah jahitnya dan gak eman, tapi tetap saja dilema kain masih aku rasakan
Berdasarkan pengalaman itu, aku menyimpulkan dilema kain biasanya disebabkan :
1. Harga kain.
Semakin mahal harganya semakin eman untuk memotongnya, belum lagi kalau nanti hasilnya gak bagus, wahhh... bisa nyesek banget tuh. Jadi kalau untuk pemula mending beli kain yang harganya murah *tapi gak murahan lho ya...*, biasanya harga kain katun berkisar Rp 15.000 s/d 35.000 per meternya, kalau mau beli yang lebih mahal terserah sih... asalkan ada budgetnya, jangan sampai duit habis cuman gara-gara kain (^^)v
2. Corak, motif dan warna kain.
Pernahkah kalian ke toko kain melihat kain yang motifnya lucu atau warnanya unik atau tekstur kainnya lain daripada yang lain, trus kalian putuskan untuk beli kain itu, dan ternyata... pas sampe rumah langsung bingung mau dijadikan apa?? Bukan karna gak ada ide, NO! Tapi karena kalian langsung sadar kalau motifnya kurang cocok dijadikan baju atau warnanya terlalu mencolok untuk dijadikan baju maupun aksesoris. Nah lho......bingung kan? Kalau aku sih lebih suka pilih kain dengan motif yang "aman"
3. Tektur kain
Masih berkaitan dengan point no 2 di atas, kita sering melupakan tektur kainnya, apakah kain itu jatuhnya lemes, atau kaku, atau gampang kusut. Kalau aku sih ogah banget mengolah kain yang lemes, membayangkan kain yang lemas, suka lari-lari pas dijahit dan belum lagi resiko kerusakan karena salah jahit di kain yang lemas lebih besar, bisa meninggalkan bekas lubang bahkan ada beberapa serat yang ketarik. Makanya 4 dari 6 kain yang diberi mamanya pacarku masih belum aku apa-apakan (^^)v
4. Nilai history dari kain itu sendiri
Mungkin terdengar aneh, tapi beneran lho beberapa temanku ada yang sayaaaaaang banget memotong kain
Sementara itu aja sih yang ada di pikiranku, memang terdengar sepele sekali ya, cuman selembar kain aja kok sampe dilema. Aku sendiri masih sering sekali bingung gimana ya cara mengatasinya, pengen bisa lebih tega memanfaatkan kain supaya jadi sesuatu yang berguna. Yah biarkanlah seiring dengan berjalannya waktu aku bisa menjadi "ratu tega" untuk kain-kain yang aku punya, halaaahhhh....
Selamat ber-Kamis Manis... ^^
kunjungan mba,
BalasHapusnice blog.
salam kenal semoga sukses selalu :)
d tnggu kunjungan baliknya :)
hehehe ... bener sist ... klo kain hargae mahal dulu aku sayaaaang banget ngepotong.
BalasHapustp klo gak dipakai, jadi tambah sayang :)
Hai Mariea... iya bener banget, dipotong sayang, gak dipotong pun sayang :)
Hapus